Mata Kuliah Pengantin Indonesia II
Mata Kuliah Pengantin Indonesia II terdiri dari :
1. Rias Pengantin Yogya Corak Paes Ageng
2. Rias Pengantin Surakarta (Solo) Corak Basahan
Pengantin bukanlah
suatu hal yang baru, hal ini sudah dikenal sejak jaman dahulu kala, dan
merupakan unsur kebudayaan masyarakat sepanjang perkembangan manusia. Penilaian
bentuk dan rupa, serta norma-norma kecantikan berubah sesuai tuntutan jaman,
dan dipengaruhi oleh pertumbuhan teknologi, jenis-jenis yang tersedia,
peralatan pengantin dan tekniknya, berbagai kosmetika baru, serta
peralatan-peralatan yang modern.
Sehingga sekarang ini pengantin Yogya sudah banyak yang di modifikasikan. Metode pengantin Yogya dari merias dahi, warna eyeshadow,
dari bentuk sanggul, pakaian, dan adat pernikahan.
Pengantin Paes Ageng (UTS)
Makeup and Wardrobe by Atik Wijayanti
Cara Menggenakan Busana
Pengantin
putri
1. Memakai kain cinde dengan tepi slarak kandhang
dibagian bawah yang sudah diwiru, dengan besar wiru lebih kurang selebar 2 jari
dan jumlahnya harus ganjil, biasanya berkisar antara 7-13.
2. Memakaikan busty kemudian melilitkan stagen dari
pinggul menuju dada.
3. Mengukur tinggi kampuh, kemudian tepi kain diwiru
selebar 3 jari sebanyak 3-5. Kemudian wiru di sematkan di bagian tengah
payudara sebelah kiri.
4. Tekukan kampuh bagian depan dibuka dan diangkat dan
dikaitkan dengan tekukan pertama.
5. Sisa kampuh bagian depan dibawa ke belakang,
selanjutnya bagian ujung dapat diselipkan dalam stegen atau bias dibantu
peniti.
6. Sisa kampuh bagian luar dilingkarkan ke belakang
sekaligus mengangkat tekukan bagian depan maupun bagian belakang ke atas,
kemudian dilingkarkan ke depan melalui ketiak.
7. Dengan posisi serong ke kanan sekaligus membuat
lipatan selebar 3 jari sampai batas pinggang sebelah kanan.
8. Kemudian diikat dengan tali lawe atau tali sejenis.
9. Dengan posisi kaki melebar kurang lebih 3 jengkal
sekaligus ibu jari kaki sebelah kanan menginjak tepi kampuh bagian bawah.
10. Sisa kampuh yang tidak diinjak ditarik ke atas
sekaligus membuat lipatan sampai batas pinggang kanan.
11. Sisa kampuh dipegang oleh pengantin dengan tangan
kanan dan disampirkan pada bahu sebelah kanan, kemudian ikat lagi.
12. Memakaikan udet cinde dan membuat jengil.
13. Memakai pending melingkar di atas udet cinde,
batokan iletakkan persis di bawah jengil.
14. Membuat sangga pocong, letakkan sangga pocong di
atas pantat, di bawah slepe dan udet cinde.
15. Membuat wala.
16. Membuat tlale.
17. Memasang buntal.
Cara Menggenakan Busana
Pengantin
Putra
1. Memakai celana
motif kain cinde dengan sabuk lontong cinde yang diikat dengan tali lawe.
2. Pegang sudut kampuh dengan tangan kanan, sementara
tangan kieri melipat-lipat sampai habis. Jarak rentangan antara tangan kiri
dengan kanan kurang lebih setengah depa.
3. Tangan kiri pengantin pria memegang lipatan yang
akan menjadi kunca sebelah kiri.
4. Bagian sudut kampuh yang lain dipegang dengan tangan
kanan sedangkan tangan kiri membuat lipatan yang akan menjadi kunca.
5. Untuk menentukan panjang kunca diukur dengan
melilitkannya di pinggang terlebih dahulu sebelum diikat agar panjang
kunca kanan dan kiri sama.
6. Setelah mengukur panjang kunca, maka lepas dulu
kemudian letakkan di atas bahu pengantin sebelah kanan. Selanjutnya pada
persilangan dari kedua kunca diikat dengan tali.
7. Untuk membuat kunca sebelah kiri, ujung kampuh
sebelah kiri dimasukkan ke dalam tali, kemudian ditarik sedikit demi sedikit
sampai rapi.
8. Kemudian membuat kepuh, sudut tengahan bawah sebelah
kiri diukur ke atas kurang lebih 1 jengkal, kemudian naikkan masuk ke dalam
kampuh di luar sabuk lontong melalui pinggang sebelah kanan.
9. Pembuatan kunca sebelah kanan sama dengan pembuatan
kunca sebelah kiri.
10. Setelah selesai membuat kunca, dilanjutkan dengan
memasang moga di bagian belakang sebelah kanan, tepat di bawah keris dan
diselipkan di bawah kamus.
11. Memasang kamus timang.
12. Memasang buntal.
13. Memasang keris.
Pagelaran Pengantin Indonesia II di Museum Benteng Vredeburg tanggal 26 Juni 2011.
Makeup and Wardrobe by Atik Wijayanti and Desi Purwaningsih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar