Selasa, 15 November 2011

Pengantin Indonesia II

Mata Kuliah Pengantin Indonesia II

Mata Kuliah Pengantin Indonesia II terdiri dari :
1. Rias Pengantin Yogya Corak Paes Ageng 
2. Rias Pengantin Surakarta (Solo) Corak Basahan

Pengantin bukanlah suatu hal yang baru, hal ini sudah dikenal sejak jaman dahulu kala, dan merupakan unsur kebudayaan masyarakat sepanjang perkembangan manusia. Penilaian bentuk dan rupa, serta norma-norma kecantikan berubah sesuai tuntutan jaman, dan dipengaruhi oleh pertumbuhan teknologi, jenis-jenis yang tersedia, peralatan pengantin dan tekniknya, berbagai kosmetika baru, serta peralatan-peralatan  yang modern. Sehingga sekarang ini pengantin Yogya sudah banyak yang di modifikasikan. Metode pengantin Yogya dari merias dahi, warna eyeshadow, dari bentuk sanggul, pakaian, dan adat pernikahan.
Rias Pengantin corak Paes Ageng dapat disebut juga sebagai corak . Dipakai pada saat ngundhuh mantu yang dilaksanakan saat sepasaran (lima hari sesudah akad nikah) atau lazim disebut ngunduh sepasaran busana yang dikenakan adalah baju panjang bordiran, kain pradan dan selop bordiran.

Pengantin Paes Ageng (UTS)

 
Makeup and Wardrobe by Atik Wijayanti


Cara Menggenakan Busana

Pengantin putri
1.      Memakai kain cinde dengan tepi slarak kandhang dibagian bawah yang sudah diwiru, dengan besar wiru lebih kurang selebar 2 jari dan jumlahnya harus ganjil, biasanya berkisar antara 7-13.
2.      Memakaikan busty kemudian melilitkan stagen dari pinggul menuju dada.
3.      Mengukur tinggi kampuh, kemudian tepi kain diwiru selebar 3 jari sebanyak 3-5. Kemudian wiru di sematkan di bagian tengah payudara sebelah kiri.
4.      Tekukan kampuh bagian depan dibuka dan diangkat dan dikaitkan dengan tekukan pertama.
5.      Sisa kampuh bagian depan dibawa ke belakang, selanjutnya bagian ujung dapat diselipkan dalam stegen atau bias dibantu peniti.
6.      Sisa kampuh bagian luar dilingkarkan ke belakang sekaligus mengangkat tekukan bagian depan maupun bagian belakang ke atas, kemudian dilingkarkan ke depan melalui ketiak.
7.      Dengan posisi serong ke kanan sekaligus membuat lipatan selebar 3 jari sampai batas pinggang sebelah kanan.
8.      Kemudian diikat dengan tali lawe atau tali sejenis.
9.      Dengan posisi kaki melebar kurang lebih 3 jengkal sekaligus ibu jari kaki sebelah kanan menginjak tepi kampuh bagian bawah.
10.  Sisa kampuh yang tidak diinjak ditarik ke atas sekaligus membuat lipatan sampai batas pinggang kanan.
11.  Sisa kampuh dipegang oleh pengantin dengan tangan kanan dan disampirkan pada bahu sebelah kanan, kemudian ikat lagi.
12.  Memakaikan udet cinde dan membuat jengil.
13.  Memakai pending melingkar di atas udet cinde, batokan iletakkan persis di bawah jengil.
14.  Membuat sangga pocong, letakkan sangga pocong di atas pantat, di bawah slepe dan udet cinde.
15.  Membuat wala.
16.  Membuat tlale.
17.  Memasang buntal.

Cara Menggenakan Busana
            Pengantin Putra
            1.       Memakai celana motif kain cinde dengan sabuk lontong cinde yang diikat dengan tali lawe.
2.      Pegang sudut kampuh dengan tangan kanan, sementara tangan kieri melipat-lipat sampai habis. Jarak rentangan antara tangan kiri dengan kanan kurang lebih setengah depa.
3.      Tangan kiri pengantin pria memegang lipatan yang akan menjadi kunca sebelah kiri.
4.      Bagian sudut kampuh yang lain dipegang dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri membuat lipatan yang akan menjadi kunca.
5.      Untuk menentukan panjang kunca diukur dengan melilitkannya di pinggang terlebih dahulu sebelum diikat agar panjang kunca  kanan dan kiri sama.
6.      Setelah mengukur panjang kunca, maka lepas dulu kemudian letakkan di atas bahu pengantin sebelah kanan. Selanjutnya pada persilangan dari kedua kunca diikat dengan tali.
7.      Untuk membuat kunca sebelah kiri, ujung kampuh sebelah kiri dimasukkan ke dalam tali, kemudian ditarik sedikit demi sedikit sampai rapi.
8.      Kemudian membuat kepuh, sudut tengahan bawah sebelah kiri diukur ke atas kurang lebih 1 jengkal, kemudian naikkan masuk ke dalam kampuh di luar sabuk lontong melalui pinggang sebelah kanan.
9.      Pembuatan kunca sebelah kanan sama dengan pembuatan kunca sebelah kiri.
10.  Setelah selesai membuat kunca, dilanjutkan dengan memasang moga di bagian belakang sebelah kanan, tepat di bawah keris dan diselipkan di bawah kamus.
11.  Memasang kamus timang.
12.  Memasang buntal.
13.  Memasang keris.


 Pagelaran Pengantin Indonesia II di Museum Benteng Vredeburg tanggal 26 Juni 2011.
 
Makeup and Wardrobe by Atik Wijayanti and Desi Purwaningsih













Tidak ada komentar:

Posting Komentar